Selasa, 27 Januari 2015

KORDINASI SEHARUSNYA LEBIH DITINGKATKAN

Dua orang pengawas tiba-tiba datang di suatu sekolah. Dikatakan tiba-tiba, karena tanpa pemberitahuan dan atau tanpa perencanaan terlebih dahulu. Bukan karena, takut diawasi atau diinspeksi semacam inspeksi mendadak. Tetapi sebenarnya lebih dari itu. Lebih-lebih lagi bahwa kedatangan mereka 30 menit menjelang kegiatan belajar mengajar jam terakhir sebelum usai. Itu berlaku bagi siswa kelas VIII dan kelas VII. Sedangkan siswa kelas IX menghadapi Try Out versi sekolah. Atas perintah kepala sekolah, guru Bimbingan dan Konseling menyampaikan pengumuman tepatnya pemberitahuan lewat pelantang suara yang kelewat lantang bahwa guru-guru yang sedang mengajar supaya berkumpul di laboratorium, karena akan mendapat bimbingan dan arahan dari pengawas. Sudah barang tentu, guru-guru menurut alias tidak satupun membangkang. Lalu bimbingan dan arahan dari dua orang pengawas pun berlangsung. Intinya mengenai sosialisasi Petunjuk Teknis PP Nomor 46 Tahun 2011 (yang diterbitkan pada 30 Desember 2011). Hal ini terkait dengan Penilaian Prestasi Kerja (PPK), Sasaran Kerja Pegawai (SKP), dan Perilaku Kerja (Pegawai). Ditengarai terjadi perbedaan pemahaman atas penilaian yang sedang dan akan berlaku. Tidak pelak lagi, lewat sampling, memang terjadi perbedaan pemahaman. Diskusi pun berlangsung berlarut-larut. Sementara guru urusan kurikulum merasa resah dan gelisah, karena para siswa kelas IX yang direncanakan menghadapi Try Out versi sekolah tak kunjung diselenggarakan. Juga guru-guru yang mata pelajaran di-UN-kan terlibat mengikuti sosialisasi. Akhirnya, guru urusan kurikulum memberanikan diri untuk memberitahukan kepada pengawas bahwa akan diselenggarakan Try Out versi sekolah. Delapan orang guru pun keluar dan langsung menuju kelas masing-masing. Sungguh hal ini sangat disesalkan mengapa bisa terjadi? Bukan karena apa, tentu sebagai tuan rumah, sekolah harus mempersiapkan akomodasi. Selebihnya harus ada kordinasi. Kalau tidak, maka seperti kejadian sehari-hari: AKTIVITAS SELALU NGGAK NYAMBUNG, DAN NGGAK JELAS TUJUANNYA. Gimana sich?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar