Jumat, 09 Januari 2015

MEKANISME 10 TAHUNAN. Jika titik tolak tahun 2006 sebagai acuan, dengan diberinya label Kurikulum 2006 -yang lebih kita kenal sebagai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan- lalu menggunakan mekanisme 10 tahunan, maka pada tahun 2016 hadir Kurikulum 2016. Namun, belum sampai tahun 2016, telah lahir Kurikulum 2013. Berarti terjadi perubahan mekanisme, yaitu menjadi 7 tahun. Tentu ada kekhawatiran, bakal berubah menjadi mekanisme 5 tahunan, kalau perlu 3 tahunan. Jika kurikulum sebagai acuan baku yang seharusnya berlaku cukup lama, ternyata harus berubah-ubah, maka yang kacau ialah kegiatan belajar mengajar di kelas. Benar-benar kacau. Gurunya bingung, apalagi muridnya. Lalu pembuat kebijakan berdalih: Kan sudah disosialisasikan? Kan sudah diujicobakan di sekolah-sekolah pilot. Kurikulum kok dibuat coba-coba. Lebih runyam lagi, para pembuat kebijakan suka memaksakan kehendak. Guru-guru harus patuh dan tunduk menurut aturan yang berlaku. Jangan membantah, sekalipun regulasi itu berbau kekeliruan!!! Jika sudah demikian, maka guru-guru "patuh dan tunduk" kelihatannya, tetapi sebenarnya akan tertawa terbahak-bahak karena aspirasinya terkebiri dan ingin melengkapinya sebagai lelucon yang pantas ditertawakan. Dunia ini tidak sekedar panggung sandiwara, tetapi lebih mengena pada dunia dagelan, yang tidak perlu diprihatinkan lagi. Tetapi lebih kepada sudahlah enaknya bagaimana, ikuti saja arah angin.... Daripada susah-susah. Sementara yang ngotot harus begini harus begitu, yang sudahlah teruskanlah kengototan anda ... wong kengototan anda hanya berlaku bagi anda yang tetap mempertahankan kengototan itu .... lalu siapa yang jadi korban? Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang....(lirik lagu Berita Kepada Kawan - Ebiet G. Ade)....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar