Sabtu, 11 April 2015

SEKEDAR USUL : JAMU BERAS ASEM DAN KUNIR KENCUR

Anda tentu pernah minum jamu beras kencur. Rasanya khas jamu, terasa kencurnya. Anda pun tentu pernah minum jamu kunir asem. Kunirnya terasa, demikian pula asemnya. Tetapi, terbayangkah Anda, suatu ketika minum jamu beras asem atau jamu kunir kencur? Mana ada? Ada kalau diadakan. Jika hal ini kita kemukakan atau kita usulkan kepada penjual jamu, belum tentu usulan kita dituruti. Kenapa? Karena mereka lebih cenderung pada kebiasaan lama: membuat jamu beras kencur dan jamu kunir asem. Usulan kita tentu tidak bakal diterima. Kalaupun ditanggapi, mereka hanya berujar: kalau tidak laku bagaimana, sampeyan beli semua? Juga Anda pernah mendengar jamu tape laos? Jamu ini terbuat dari lengkuas yang difermentasi. Lengkuas fermentasi kemudian diparut dan diperas, diberi gula, sedikit garam, dan asam. Jadilah jamu tape laos. Anda ingin mencoba? Silakan mencoba. Tapi kalau dicoba hal lain, misalnya jamu tape kencur, jamu tape beras, atau jamu laos kencur asem, bagaimana? Paling-paling ada yang nyeletuk,”Ah, sampeyan ini ada-ada saja.” Di dunia yang penuh dengan inovatif, memang hal-hal yang tidak biasa perlu dicuatkan, sehingga muncul ada-ada saja. Jika tidak berinovatif, tentu akan tertinggal oleh pelaku usaha yang lain yang otaknya berputar-putar untuk menemukan hal-hal yang sama sekali baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar