Jumat, 10 April 2015

SUDUT BAHASA : MERUBAH ATAU MENGUBAH (?)

Sering kita mendengar ucapan seseorang,”Saya belum merubahnya.”Namun juga kita pernah mendengar ucapan seseorang,”Dalam minggu ini saya berusaha mengubahnya.”Mana yang benar “merubah” ataukah “mengubah”? Cara termudah, ialah kita perlu mencari kata dasarnya. me + rubah  merubah me + ubah  mengubah Apakah merubah bisa dipertahankan? Perhatikan kalimat berikut ini. Ubahlah kalimat aktif berikut ini menjadi kalimat pasif. Bisakah kita ganti: Rubahlah kalimat aktif berikut ini menjadi kalimat pasif! (?) Sekarang kita tengok Kamus Besar Bahasa Indonesia. KBBI (1990:756) menyebutkan bahwa rubah ialah binatang jenis anjing bermoncong panjang, makanannya daging, ikan, dan sebagainya; Canis vulpes. Dengan demikian, kata “merubah” berarti menjadi rubah, “rubahlah” berarti perintah agar menjadi rubah. Perubahan dan Pengubahan Perubahan berbeda maknanya dengan pengubahan. Perubahan berarti hal berubah. Perubahan berasal dari ubah mendapat prefiks per- dan sufiks –an. Pengubahan berarti proses mengubah. Pengubahan berasal dari ubah mendapat prefiks pe- dan sufiks –an. Perubahan dan Perubahan Perhatikan penerapan kata “perubahan” dalam konteks kalimat berikut ini! (1) Perubahan jam tayang sudah diumumkan tiga minggu yang lalu.(perubahan  hal berubah) (2) Dalam tayangan “Dunia Misteri” tampaklah perubahan. Seorang manusia pelan-pelan menjadi rubah yang menjijikkan. (perubahan  proses menjadi rubah). Perubahan yang terdapat dalam dua kalimat di atas menunjukkan persamaan bentuk dan bunyi tetapi maknanya berbeda. Hal ini disebut homonim. Apa itu homonim? Homonim (KBBI, 1990:312) ialah kata yang sama lafal atau ejaannya tetapi berbeda maknanya karena berasal dari sumber yang berlainan. Misalnya: hak  hak asasi manusia berbeda maknanya dengan hak  hak sepatu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar