Sabtu, 27 Juni 2015
CUPLIKAN BULETIN AMARTA MUKTI 3 TAHUN LALU "MBAH ROM DAN REMBULAN"
Oleh Ki Pandhu Arya Dinata
Njenengan tentu pernah mendengar Lagu “Lelaki dan Rembulan”. Itu karya Franky Sahilatua. Tetapi Ki Pandhu tidak mengajak njenengan berdendang. Itu pun paling-paling njenengan tidak hafal lagunya atau sebab-sebab lain, misalnya “alergi lagu pop.”
Nah judul “Mbah Rom dan Rembulan” tersebut di atas, Ki Pandhu tidak bermaksud untuk membuat syair atau lirik lagu dengan judul tersebut, tetapi sekedar menginformasikan bahwa salah satu sesepuh PDM Ngawi yang berdomisili di Sawo – Karangjati berkirim sms kepada Ki Pandhu. Isinya tentang undangan untuk mengikuti shalat khusyuf (shalat gerhana bulan). Ki Pandhu baru tahu bahwa Senin malam tanggal 4 Juni 2012 M bertepatan dengan 14 Rajab 1433 H akan terjadi gerhana rembulan (sengaja Ki Pandhu tulis rembulan, bukan bulan). Ini satu kesempatan yang berarti bagi Ki Pandhu bahwa Ki Pandhu berniat menjalankan shalat gerhana bersama orang-orang yang peduli dengan shalat gerhana berjamaah. Sekaligus Ki Pandhu mematuhi bahwa teori yang datangnya dari Rasul SAW sepantasnya untuk dipraktikkan. Teori tanpa praktik lumpuh, praktik tanpa teori buta. Demikian sebuah slogan mengatakan. Ki Pandhu pun mengajak Akhiy Benny, Paras – Pangkur. Akhiy Benny bersedia.
Di Masjid Al – Ma’uun Sawo – Karangjati satu persatu ‘peminat shalat gerhana’ berdatangan. Usai shalat Maghrib, tidak berapa lama sesudah berbincang-bincang, diselenggarakan shalat gerhana. Rencana Imam Shalat Akhiy Ahmad Dhahiri. Tetapi berhubung sesuatu dan hal lain, Akhiy Ahmad Dhahiri tidak bisa hadir, sehingga Imam Shalat dan Khatib dirangkap oleh KH Romadhon Abdul Karim yang panggilan akrabnya Mbah Rom. (Maaf Pak Rom kalau njenengan dipanggil Mbah Rom, semoga berkenan menerima).
Sewaktu khutbah, Mbah Rom menyampaikan ihwal kebesaran Allah melalui tanda-tanda yang ada di alam semesta. Di antaranya betapa teraturnya alam semesta ini, sehingga benda-benda langit tidak berbenturan bahkan bisa dipakai oleh umat manusia sebagai penunjuk waktu. Juga adanya gerhana rembulan maupun gerhana mentari merupakan bukti kebesaran Allah. Kalau tidak salah, mBah Rom mengutip QS Ali Imran, yang artinya,”Dan milik Allah-lah kerajaan langit dan bumi, dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu . Sesungguhnya, dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata),’Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.” (QS Ali Imran 3:189-191).
Pembaca Amarta Mukti yang dimulyakan Allah. Maka bersama jamaah shalat gerhana rembulan, Ki Pandhu merasa berbahagia dan memperoleh petunjuk dan Insya Allah termasuk golongan orang yang disebut dalam QS Ali Imran 3:189-191 walaupun dengan kadar yang terbatas.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar